Sabtu, 07 Juli 2012

Resensi Novel "School of fear"


Novel ini menceritakan tentang sekolah yang dapat menyembuhkan ketakutan akan sesuatu atau sering disebut fobia. Dan tokohnya adalah empat orang anak yang memiliki fobia, 4 anak itu adalah Madeleine yang takut terhadap serangga. Gadis ini selalu memakai cadar & membawa semprotan pembasmi serangga. Dia juga gadis yang pandai & lemah lembut. Kedua adalah Theodore, ia takut pada kematian. Theo selalu membawa handphone untuk dapat memeriksa keadaan keluarganya . dia juga mencari informasi keamanan dan kasus-kasus kematian. Dia juga seorang yang cengeng dan sedikit tegas. Yang ketiga adalah Lulu, dia takut pada tempat-tempat sempit. Jika ia akan pergi ke suatu tempat dia akan memastikan bahwa tempat itu memiliki jendela, dan tangga darurat untuk bagunan yang bertingkat. Dia bersikap cetus dan terkadang bisa mengagumkan. Dan yang terakhir adalah Garrison. Dia takut dengan air, air yang dalam jumlah banyak. Dia adalah seorang atlet, dia menyembunyikan ketakutannya karna ia malu pada teman-temannya. Karena dia adalah yang tertua dari murid yang lain dia memiliki sifat yang tegas & bertanggung jawab.
Mereka ber-empat pun dipertemukan di sekolah kengerian. Kedatangan mereka disambut oleh Schmidty dan seekor anjing yang diberi nama Macaroni. Mereka memulai hari pertamanya dengan melelusuri tempat di sekolah kengerian dan didampingi oleh wanita tua dengan penampilan ganjil, yang tak lain adalah kepala sekolah dari sekolah kengerian itu. Wanita itu bernama Mrs. Wellington. Mereka pun melakukan adaptasi dengan sekolah dan dengan metode pembelajaran yang diberikan Mrs. Wellington. 

            Setelah beberapa hari berlalu, terjadilah sebuah kejadian yang aneh dan misterius. Kepala sekolah yang terpikat oleh warna merah muda itu, dikabarkan meningal dunia. Hal itu membuat seisi sekolah menjadi panik. Dan diketahui bahwa seluruh hartanya diberikan kepada anjingnya yaitu Macaroni. Peristiwa itu juga diiringi dengan kehadiran Munchauser, yang seorang pengacara dari Mrs. Wellington. Muchauser pun bermaksud untuk menguasai seluruh kekayaan Mrs. Wellington, yang telah diwariskan kepada Macaroni. Dia pun menculik Macaroni. Schmidty dan ke-4 murid itu pun membuat suatu rencana untuk mengambil Macaroni dan menyelamatkan harta Mrs. Wellington. Para murid itu pun memulai petualangannya dan mereka juga harus melawan fobianya masing-masing. Berbagai peristiwa yang mengguncang telah selesai dilalui. Mereka berhasil menyelamatkan Macaroni. kemudian merekapun kembali ke sekolah kengerian. Disana mereka terkejut akan kehadiran Munchauser, Schmidty, dan Mrs. Wellington yang berkumpul di meja makan. Mrs. Wellington mempersilahkan mereka untuk duduk dan mulai menjelaskan, bahwa petualangan panjang mereka itu adalah sebuah rencana yang sudah diatur, terkecuali Munchuaster yang tiba-tiba muncul. Keempat murid itu pun mengerti bahwa itu semua adalah metode untuk menyembuhkan fobia mereka. Mereka pun sembuh, walaupun masih tertinggal sedikit rasa takut pada Theo dan Madeline.